AJI PONTIANAK-IKIP PGRI MOU Latih Jurnalistik Untuk Mahasiswa

AJI PONTIANAK-IKIP PGRI MOU Latih Jurnalistik Untuk Mahasiswa

AJI Pontianak On Media, Berita, Kegiatan

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak bersama Fakultas Bahasa dan Seni, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan PGRI melakukan MoU untuk mata kuliah jurnalistik yang akan dilaksanakan fakultas tersebut.

“Kerjasama ini kita lakukan sebagai upaya kita mendapatkan agreditasi. Terpenting, kita berharap mahasiswa kita bisa memiliki kemampuan lebih, dalam bidang jurnalistik, sehingga paling tidak ketika menyelesaikan kuliah, mereka bisa menjadi jurnalis,” kata Rektor IKIP PGRI Pontianak, Rustam di Pontianak, Rabu.

Dia menjelaskan, kerjasama itu diharapkan bukan hanya sebatas MoU, namun juga harus ada MoA yang bisa direalisasikan dalam kegiatan lainnya.

“Bahkan saya berharap, kerjasama ini tidak hanya dilakukan antara Fakultas Bahasa dan Seni, namun juga untuk tiga fakultas lainnya yang ada disini,” tuturnya.

Ditempat yang sama, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni IKIP PGRI Pontianak, Dr. Elva Sulastriana, M.Pd, menyatakan di fakultas yang dipimpinnya saat ini memiliki 2 prodi yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dimana dua prodi tersebut juga memiliki mata kuliah jurnalistik.

“Terkait hal itu kita memerlukan kerjasama dengan AJI Pontianak untuk memberikan praktikum pada mata kuliah itu,” tuturnya.

Dijelaskannya, sebuah perguruan tinggi saat ini diwajibkan bekerjasama dengan pihak lain untuk meningkatkan akreditasnya, sehingga pihaknya merasa perlu untuk bekerjasama dengan banyak pihak.

“Kita tentu mengharapkan kerjasama ini bisa menghasilkan simbiosismutualisme antara AJI Pontianak dan IKIP PGRI, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi AJI Pontianak dan IKIP PGRI Pontianak,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua AJI Pontianak, Dian Lestari pihaknya sangat menyambut baik kerjasama yang dilakukan tersebut. Dia mengatakan bahwa kerjasama dengan Fakultas Bahasa dan Seni IKIP PGRI, merupakan bagian dari upaya AJI Pontianak untuk menyebarluaskan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam dunia jurnalistik.

Sebelumnya AJI Pontianak juga sudah menjalin kerjasama serupa dengan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalbar.
Selain teori tentang jurnalisme, mahasiswa juga memerlukan praktik.

“Jurnalis kaya dengan pengalaman di lapangan. Mahasiswa bisa mendapat gambaran bagaimana menjawab tantangan di lapangan,” kata Dian.

Sharing antara mahasiswa dan jurnalis, diharapkan bisa menumbuhkan semangat jurnalisme warga. “Kebebasan pers di Indonesia, mesti dirawat dengan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang manfaat jurnalisme yang berkualitas. Terutama menggerakkan mahasiswa sebagai jurnalis warga,” tutur Dian. (*)

Author

Leave a comment

Search

Back to Top